Langsung ke konten utama

Shorinji Kempo


Shorinji Kempo (少林寺拳法) adalah salah satu dari seni bela diri yang berasal dari Jepang. Di Indonesia biasa disebut dengan Kempo saja. Shorinji Kempo diciptakan oleh Doshin So (宗 道臣) pada tahun 1947 sebagai sistem pelatihan dan pengembangan diri (行: gyo atau disiplin dalam bahasa jepang). Kata Shorinji Kempo sendiri berasal dari kata "Shorin" = "Shaolin", "ji" = kuil, "ken"= tinju/kepalan tangan, "po" = ilmu, jadi artinya "ilmu tinju dari kuil Shorin" . Huruf Kanji 少林寺拳法 yang dalam bahasa Jepang dilafalkan "Shorinji Kempo", di Cina dibaca "Shaolinsi Quanfa", dengan arti yang sama namun berbeda lafal. (少 sho/shao = kecil/sedikit, 林 rin/lin = hutan ; shorin/shaolin secara harfiah berarti "hutan kecil").

Metode latihannya berdasarkan pada filosofi "jiwa dan tubuh adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan"(心身一如: shinshin ichinyo) dan "melatih tubuh dan jiwa" (拳禅一如: kenzen ichinyo). Dengan cara tersebut Shorinji Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: "pelatihan dan pertahanan diri"(護身錬鍛: goshin rentan), "pelatihan mental" (精神修養: seishin shuyo) dan "meningkatkan kesehatan"(健康増進: kenko zoshin).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lambang Shorinji Kempo

Tanda Shorinji Kempo dari tahun 2005-sekarang Manji telah digunakan untuk tanda Shorinji Kempo seperti yang digunakan dalam Buddhisme selama berabad-abad. Manji memiliki dua arti yang menjadi satu kesatuan yaitu kasih sayang (menghadap-kiri) dan kekuatan (menghadap-kanan) yang melambangkan ajaran  Kongo-zen . Namun, penyebaran Shorinji Kempo melalui  World Shorinji Kempo Organization  (WSKO), itu menjadi penghalang besar untuk digunakan. Dalam hal ini, WSKO telah menggunakan surat 拳 (ken) di pusat Tate-Manji (Manji dijaga oleh perisai) pada lambang atau menggunakan Nagare-Manji yang berarti bulat Manji. Pada tahun 2005, Shorinji Kempo Group menggunakan tanda baru sebagai simbol baru Shorinji Kempo di seluruh dunia, sebagai satu kesatuan. Tanda baru ini disebut  so-en  (lingkaran ganda) dan dikatakan bahwa ini adalah bentuk ekstrem dari sepasang Manji. Tanda  so-en  dikelola dan haknya dilindungi oleh Shorinji Kempo Grup.

Sejarah Shorinji Kempo — 1947

Doshin So Pencipta Shorinji Kempo Kira-kira tahun 550 SM, pendeta Buddha yang ke-28, yaitu Dharma Taishi, pindah dari tempat tinggalnya di Baramon, India ke daratan China. Dia menetap di sebuah kuil yang bernama  Siau Liem Sie  atau dikenali dengan nama  Shorinji  yang terletak di pripinsi Kwa - Nam. Dalam perjalanannya dan pengembaraannya Dharma Taishi menyebarkan ajaran agama Budha. Tidak sedikit tantangan, ancaman dan hinaan yang dialaminya, bahkan nyaris merenggut jiwanya. Dari pengalaman-pengalaman timbulah anggapan dalam dirinya bahwa seorang calon Bikshu sebaiknya juga melatih ketahanan jasmaninya, disamping membersihkan rohaninya untuk mencapai nirwana setelah bersemedi. Dalam ajaran agama Budha, dikatakan bahwa hidup itu berasal dari "kosong" atau "tiada". Namun oleh Dharma Taishi dilengkapinya, bahwa tiada gunanya menjadi "kosong" atau "tiada" atau "suci" jika tidak bisa membela sesama manusia yang ditimpa kemalanga